Miris, Rumah Radio Peninggalan Bung Tomo Rata Dengan Tanah

Siapa yang tidak kenal dengan NAMA BESAR BUNG TOMO? Ya,, Beliau adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Namun ada yang miris dari bagian Sejarah beliau ini. Bangunan cagar budaya tipe B berupa rumah eks radio perjuangan Bung Tomo di Jalan Mawar Nomor 10-12, Tegalsari, Kota Surabaya dibongkar sepihak.

DPRD Kota Surabaya pun dibuat geram. Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya akan mengusut kejadian pembongkaran itu.

kejadian itu menunjukkan Pemkot Surabaya tidak serius dalam lakukan pengawasan terhadap bangunan cagar budaya. Buktinya, Tim Cagar Budaya Pemkot Surabaya tidak tahu dengan adanya pembongkaran.

Ia menilai Pemkot Surabaya lalai dalam melakukan pengawasan. Seharusnya tim cagar budaya melakukan pengawasan secara periodik terhadap inventaris bangunan cagar budaya. “Sudah tahu atau tidak tau saya tidak bisa menuduh. Tapi fungsi pengawasan di Dinas Pariwisata tidak berjalan. Sampai dirobohkan kok tidak tahu,” kata Anggota Komisi C DPRD Surabaya Vinsensius Awey.

Padahal, ujar Awey, sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015, barang siapa dengan sengaja menelantarkan, merubah dan bahkan menghilangkan maka bisa dibawa ke ranah hukum.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widawati terkejut ketika dihubungi dan dimintai konfirmasi terkait bangunan cagar budaya rumah radio Bung Tomo di Jalan Mawar 10 dan 12, yang sudah rata dengan tanah.

"Oh ya? Sebentar kami ceknya," kata Wiwiek ketika dihubungi Selasa (4/5/2016).

Ketika dikonfirmasi lagi, Wiwiek hanya mengatakan, akan segera meminta tim cagar budaya untuk memantau di lapangan.

"Mohon waktu, tim cagar budaya akan segera kami turunkan," lanjut Wiwiek, sambil meletakkan ponselnya tanpa menutup sambungan.

Terdengar suara lain di telepon yang mengatakan, bila mereka kecolongan. Namun, sumber suara lainnya, mengatakan, harus dicek lagi lebih lanjut. Mengingat di rumah itu sudah terpasang plakat sebagai bangunan cagar budaya.

Selanjutnya, tidak terdengar lagi percakapan, dan sambungan ponsel Wiwiek sudah ditutup.

Menambahkan hasil dari lapangan, Nadir yang memandori bongkaran rumah itu, melihat kondisi bangunan sudah bukan bangunan lama lagi. Tapi sudah bangunan baru.

"Salah satunya genteng-gentengnya masih bagus. Lumutnya tidak begitu banyak, dibanding rumah lama," tandas Nadir.

Artikel Info Wow Keren Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top